The Power of “Bersyukur”

Ada hal yang selalu diinginkan oleh setiap orang di dunia ini. Mereka semua menginginkan suatu hal yang relatif sama di dalam pikiran mereka. Apa hal yang selalu diinginkan tersebut? Terlepas dari apapun penyebabnya, semua orang di dunia ingin bahagia.
“Ketika kita mendapat kebahagiaan dan nikmat, tentunya kita akan bersyukur.” Cobalah pikir kembali, benarkah demikian?

Ada orang yang mempunyai kekayaan, kecerdasan, dan hal-hal lainnya, tetapi mereka tidak bahagia. Sebaliknya, ada orang yang tidak punya apa-apa, tetapi dia bisa tetap bahagia dengan keadaannya yang serba minim. Pertanyaannya, kenapa bisa? Jawabannya adalah karena bukan kebahagiaanlah yang menyebabkan kita bersyukur, namun rasa syukurlah yang menyebabkan kita bahagia. Syukur adalah pujian terhadap yang memberi nikmat atas kebaikan yang Ia berikan. Syukur adalah akhlak mulia yang muncul akibat kecintaan dan keridhoan terhadap Allah SWT. Tanpa kedua hal tersebut, sangat sulit untuk memunculkan rasa syukur tersebut. Syukur berporos pada tiga hal, yaitu mengakui nikmat dengan batin, menuturkan nikmat secara lahir, dan menggunakan nikmat untuk ketaatan kepada Allah SWT. Bersyukur tidak hanya sebatas mengucapkan ‘Alhamdulillah’ saja, namun hendaknya dengan melibatkan hati, lisan, serta anggota badannya.

“Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (An-Nisa: 147)

Allah SWT membagi manusia ke dalam dua golongan, golongan orang yang bersyukur dan yang kufur. Hal yang paling dia benci adalah yang kufur nikmat. Allah SWT berfirman:

“Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.” (Al-Insan: 3)

Banyak nikmat yang Allah SWT berikan pada kita, sampai-sampai jika manusia berusaha menghitungnya niscaya kita tidak akan mampu. Allah SWT menjadikan tambahan nikmat tidak ada batasnya, seperti halnya syukur itu sendiri yang tidak ada batasannya. Syukur adalah tali pengikat nikmat dan ia merupakan sebab yang menambahkan nikmat tersebut.

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim 14:7)

Sudah jelas sekali ya keutamaan bersyukur. Ahli syukur diistimewakan dengan karunia-Nya di antara seluruh hamba-Nya

“Demikianlah Kami telah menguji sebagian mereka (yang kaya) dengan sebagian yang lain (yang miskin) agar mereka (yang kaya itu) berkata, ‘Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?’, ‘Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur (kepadaNya)?” (Al-An’am: 53)

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menambah rasa syukur kita. Salah satunya adalah dengan sering mencari, mengingat, serta menyebut nikmat Allah SWT. Selain itu, cobalah untuk melihat orang yang tampak berada di bawah kita karena dengan begitu kita tidak akan meremehkan nikmat Allah SWT yang diberikan oleh-Nya kepadamu.

Bersyukur selaras dengan kesempatan. Setiap momen yang hadir dalam kehidupan kita adalah sebuah kesempatan. Ketika cobaan atau rintangan sedang menimpa kita, itulah kesempatan. Kita bisa memilih untuk bertahan atau tidak, itulah pilihan. Sukses atau tidak, kedua hal tersebut akan menghasilkan kesempatan. Terkadang, kita memang tidak bisa melihat hal itu karena hal tersebut belum terbersit dipikiran kita. Apapun hasilnya, semua itu adalah kesempatan yang patut untuk disyukuri.

Dengan bersyukur, kita mempunyai kekuatan untuk menjadi lebih baik lagi di kemudian hari, nikmat kita tidak akan terasa habis, kebahagiaan yang hakiki, dan mendapat kesempatan untuk selalu mengingat Allah SWT.

 

Ingin mengetahui arti syukur menurut beberapa teman kita? Ingin tahu tips & trick bersyukur sebagai cara mudah untuk bahagia? Baca selengkapnya di:

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *