Si Manis dengan Beragam Manfaat

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An Nahl: 69)

Siapa tak kenal madu? Beragam khasiat dimilikinya. Sejak 2000 tahun yang lalu, madu sudah digunakan untuk mengobati luka. Namun, bagaimana peran madu dalam menyembuhkan luka ditinjau dari sisi klinis?

Madu merupakan larutan gula yang sangat pekat dengan kandungan sedikit air. Larutan pekat ini membatasi pertumbuhan mikroba. Selain itu, madu bersifat asam (pH 3,4-6,1), yang juga dapat menghambat pertumbuhan beberapa mikroba. Beberapa jenis madu memiliki zat antimikroba dan zat antiinflamasi yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

  1. Madu sebagai antimikroba
    Aktivitas antimikroba yang terdapat pada madu diantaranya madu dapat memicu aktivitas hidrogen peroksida, salah satu agen antimikroba yang bersifat toksik terhadap mikroba. Aktivitas antimikroba pada madu efektif melawan infeksi beberapa mikroba seperti Pseudomonas aeruhinosa, Candida albicans, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Madu bahkan dapat melawan infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik seperti Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik meticillin (meticillin resistant Staphylococcus aureus, MRSA). Penelitian terbaru menyatakan bahwa pemakaian madu dapat menurunkan kejadian infeksi pasca operasi serta mempercepat waktu rawat inap.
  2. Madu sebagai antiinflamasi
    Inflamasi (peradangan) merupakan respons tubuh terhadap infeksi atau kerusakan yang terjadi pada jaringan tubuh yang memulai proses penyembuhan. Inflamasi ditandai oleh warna kemerahan (rubor), rasa nyeri (dolor), pembengkakan (tumor), panas atau demam (kalor), dan hilangnya fungsi jaringan. Namun proses inflamasi sendiri dapat merusak jaringan sehingga tidak boleh terjadi berlebihan. Madu berperan sebagai antiinflamasi serta memicu pertumbuhan lapisan epithelium serta jaringan yang baru.
  3. Madu dapat menghilangkan bau pada luka
    Suatu penelitian menunjukkan bahwa madu dapat mempercepat hilangnya bau ulkus serta mempercepat kesembuhannya.

Begitulah cara madu untuk menyembuhkan luka. Meskipun belum digunakan secara formal dalam dunia medis, tetapi sudah banyak penelitian yang menunjukkan kegunaan madu dalam dunia kedokteran.

Selain manfaat penyembuhan luka, madu juga memiliki manfaat lain yang tak kalah hebat. Beberapa penelitian terbaru mengenai madu juga menunjukkan bahwa madu dapat mencegah Alzheimer serta meningkatkan pembelajaran dan memori. MashaaAllah sekali bukan?

 

Referensi:

  1. Robson V, Yorke J, Sen R, Lowe D, Rogers S. Randomised controlled feasibility trial on the use of medical grade honey following microvascular free tissue transfer to reduce the incidence of wound infection. British Journal of Oral and Maxillofacial Surgery. 2012;50(4):321-327.
  2. Dunford C, Cooper R, Molan P, White. The use of honey in wound management. Nurs Standard: 2000; 15(11): 63–8
  3. Pieper B (2009) Honey-based dressings and wound care: an option for care in the United States. J Wound Ostomy Continence Nurs: 2009; 36(1): 60–6
  4. Othman Z, Zakaria R, Hussain N, Hassan A, Shafin N, Al-Rahbi B et al. Potential Role of Honey in Learning and Memory. Medical

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *