Istiqamah : Sang Pemenang adalah yang Dapat Bertahan Sampai Akhir!

Ramadhan berganti Syawal. Bulan yang penuh berkah telah berlalu. Benarkah kita betul-betul mendapat faedah Ramadhan? Benarkah amalan Ramadhan kita diterima oleh Allah SWT? ataukah kita hanya sekedar melewatinya? Bagaimana dengan 11 bulan berikutnya? Sudahkah kita bertekad untuk terus melakukan kebiasaan kita di bulan Ramadhan pada bulan setelahnya? Cobalah kita bermuhasabah diri. Apakah benar kita telah lulus dari Madrasah Ramadhan yang lalu?

Ramadhan pun Berlalu 

Seiring berlalunya Ramadhan, pantaslah hati merasa sedih. Sedih karena khawatir akan amalan yang tidak diterima selama di bulan Ramadhan. ”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (Al Mukminun: 60) Dalam ayat tersebut Allah Ta’ala menjelaskan suatu kaum yang melaksanakan amalan saleh, tetapi hati mereka justru merasa takut. Takut akan amalan yang tidak diterima. Takut akan dosa yang tak terampuni. Takut akan Ramadhan yang sia-sia. “Always remember that it could be our last Ramadhan” Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang celaka karena tidak mendapat ampunan dari Allah. Oleh karena itu, hendaklah kita memperhatikan agar amalan kita diterima bukan hanya sekedar beramal.

Mengapa Kontinu Beramal Selepas Ramadhan? “Diantara balasan bagi amalan kebaikan adalah amalan kebaikan yang ada sesudahnya. Sedangkan hukuman bagi amalan yang buruk adalah amalan buruk yang ada sesudahnya.” (Al Fawaa-id hal. 35). ”Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika seorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan amalan yang buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 244). Melakukan amalan di Bulan Ramadhan dan melanjutkannya dapat menandakan diterimanya amalan Ramadhan. Selain itu, wujud amalan kita yang istiqamah juga menandakan rasa syukut yang diberikan dan juga kesempatan yang dimiliki untuk terus menggalakkan berbagai amal shalih yang telah dibangun selama Ramadhan.

Istiqamahlah

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Rabb kami adalah Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian (istiqamah) mereka, maka malaikatmalaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”. [Fushshilat/41:30]

 

Penasaran lanjutannya? Mau tau tips-tips agar selalu istiqamah? Baca selengkapnya di :

 

Penulis : Surya Wartati – FKUI 2011

 

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *