Pelecehan Seksual: Katanya “Karena Wanita Begitu Istimewa”?

Assalamualaikum sahabat, akhir-akhir ini sering sekali kita mendengar kasus pelecehan seksual yang terjadi pada wanita di Indonesia sampai-sampai timeline line kita penuh dengan berita-berita yang menyorot perhatian dan memilukan hati. Bukan hanya kasus Yuyun yang diperkosa dengan cara yang sadis, kasus Eno yang setelah dilecehkan dibunuh dengan kejam, atau kasus pelecehan lainnya yang menyerang wanita dan anak-anak. Tak usah ditanya lagi seberapa banyak kasusnya, itu mungkin yang tersorot media, belum yang tidak nampak di media. Memang tak bisa dipungkiri lagi kasus pelecahan ini sangat marak terjadi. Naudzubillahiminzalik, semoga kita senantiasa diberi perlindungan oleh Allah SWT. Aamiin yaa Rabbal alamiin.

Banyak? Iya. Undang-undang perlindungan terhadap wanita juga banyak. Lalu dimana salahnya? Pelaku? Kebijakannya? Para penegak hukum? Kali ini, kita tidak akan mengkritik mengapa penegakan hukum disepelekan, atau siapa yang salah dan siapa yang benar, yang jelas hak wanita itu tidak boleh dilupakan, tidak boleh diperjualbelikan, tidak boleh dilunturkan.

Tapi jauh sebelum menuntut hak, sebenarnya ada kewajiban kita nih sebagai muslimah shalihah untuk selalu menjaga kehormatan kita, menjaga nama baik kita, menjaga indahnya kita sebagai perempuan yang diistimewakan, betul tidak? Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, yang telah memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga kehormatan kita sebagai wanita, hal ini sudah diperintahkan dalam Al-Qur’an surah An-Nuur ayat 31 yang berbunyi:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya’…..”

Sebagai sesama muslimah, ingin rasanya  supaya semua muslimah-muslimah tetap terjaga indahnya, tetap terjaga perhiasan-perhiasannya, tetap terjaga kehormatannya. Maka dari itu, saya mau berbagi tips nih, bukankah sebagai sesama muslim harus saling menasehati dalam kebenaran?

Tapi sebelum itu ya ukhti, ada sesuatu yang menarik dulu, sebenarnya kenapa sih pelecehan seksual tetap ramai terjadi? Sudah ada aturan, kok tetap marak? Mungkin ini merupakan salah satu penyebab ya, karena di Indonesia itu pendidikan seks untuk anak masih sangat terdengar tabu di telinga, padahal hal ini sangat besar manfaatnya, lho, kalau memang diperhatikan oleh para orang tua. Sebagai salah satu contohnya adalah mengajarkan sejak dini pada anak bagian yang boleh dan tidak boleh diperlihatkan, mengajarkan pada anak bagian yang boleh dan tidak boleh disentuh, dan mengatakannya dengan bahasa yang ringan dan bersahabat. Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW pada anaknya Fatimah Azzahra,

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya): “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Bukan tanpa alasan Al-Qur’an menyuruh kita untuk menutup aurat, bukan tanpa alasan juga Rasulullah bersikeras menyuruh Fatimah untuk menjaga auratnya, tapi memang pada dasarnya wanita itu adalah aurat, yang memang seharusnya dijaga.

Langsung balik lagi nih ke tips-tips tindakan preventif agar terhindar dari pelecehan seksual, yang pertama pakailah pakaian yang tidak menampakkan aurat, yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh, yang sesuai dengan perintah Allah dan sunnah Rasul, kayak iklan salah satu produk kosmetik nih “karena wanita begitu berharga” makanya harus benar-benar tertutup, bukankah makanan terbuka justru banyak lalat yang hinggap? Bukankah barang murah memang ramai pembeli?

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzaab:59)

Nah, kalau kita menutup aurat, jaminan dilindungi itu langsung dari Allah SWT. karena sesungguhnya hanya Allah tempat kita berlindung dan tempat kita meminta pertolongan. Jadi masih ragu untuk pakai jilbab syar’i?

Selanjutnya, yang kedua usahakan jangan sampai pulang malam ya. Sesibuk apapun kamu, ditengah tugas akademik dan organisasimu, pastikan untuk tidak sampai pulang malam.
“Dan dari kejahatan malam apabila dia telah kelam.” (Q.S Al-Falaq:3).

Dan yang ketiga, jaga interaksi antara ikhwan dan akhwat ya, ukhti. Karena kasus pelecahan itu terkadang muncul bukan karena ada niat, tapi karena ada kesempatan.

“dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”.(Q.S Al Isro’:32).

Perlu di-highlight nih ukhti-ukhti, yang dikatakan ‘mendekati zina’ seperti hanya berdua dalam satu ruangan dengan yang bukan mahramnya, bersentuhan dengan yang bukan mahramnya, bahkan yang mungkin sering kita lupakan pada saat ini, nge-chat dengan yang bukan mahramnya membicarakan sesuatu yang diluar konteks kepentingan. Maka dari itu, yuk, sekarang perkuat hijabmu, ya muslimah!

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

 

Penulis: Riathul Ma’sita- FKUI 2014

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *