“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
(QS. Al-Asr 103: 1-3)
Nasihat adalah tanda cinta, cinta yang menginginkan kebaikan pada sesamanya. Bukan sekadar kita yang ingin menjadi baik bagi diri sendiri, tetapi jauh lebih bermakna berjalan bersama menuju kebaikan menelusuri jalan-Nya. Inilah sejatinya nasihat.
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat 49: 10)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya, “Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasihat kepadamu maka berilah nasihat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia -dengan bacaan yarhamukallah-, apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)
Sungguh sempurna agama ini, menjadikan kita yang beriman sebagai saudara dalam ukhuwah islamiyah agar kita saling peduli. Betapa indah ikatan ini, jika kita dapat saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Nasihat adalah perkara yang penting sehingga hukumnya fardhu kifayah yang berarti kewajiban baru gugur apabila ada yang telah menjalankan. Akan tetapi, sangat ditekankan hukumnya apabila saudara kita meminta diberikan nasihat.
Dalam memberikan nasihat, alangkah indahnya jika sesuai dengan adab-adab dalam bernasihat agar nasihat yang diberikan dapat tersampaikan dan lebih jauh meningkatkan rasa cinta ukhuwah yang tinggi. Lima adab bernasihat menurut ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, antara lain:
1. Niat yang benar
Rasulullah SAW bersabda, “Agama itu adalah nasihat.“ Kami berkata: “Kepada siapa wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW bersabda: “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, dan para imam kaum Muslimin serta segenap kaum Muslimin.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nasihat yang diberikan kepada kaum muslimin mengandung pahala yang besar karena Rasulullah menganggapnya sebagai inti dari ajaran agama. Maknanya, nasihat yang diberikan ikhlas berisi mendekatkan dan menjauhi segala larangan-Nya, menaati dan meneladani Rasul-Nya, serta semata-mata ikhlas mengharapkan pahala dan keridhaan Allah SWT.
2. Memberikan nasihat kepada seorang muslim walaupun tidak diminta
Apabila didapati keadaan hampir terjatuh dalam keburukan, melakukan pelanggaran syar’i, memudharatkan diri, atau perbuatan tercela lainnya, maka bersegeralah menasihati saudara sesama muslim walaupun tidak diminta. Hal ini merupakan salah satu bentuk kesempurnaan dan kepedulian kepada saudara muslim kita. Bukan bermaksud bersikap lancang, tetapi kita melakukan demi kebaikan bersama dan mengharapkan pahala Allah SWT.
3. Mencari cara terbaik dalam menyampaikan nasihat
Penyampaian nasihat berbeda-beda tergantung keadaan orang yang dinasihati. Bisa melalui kata-kata atau bahkan berupa contoh perbuatan.
4. Memberi nasihat secara umum dalam urusan agama dan dunia
Hendaklah memberi nasihat kepada saudaranya dalam perkara yang ia pandang bermanfaat bagi orang tersebut dalam urusan agama dan dunia. Sesungguhnya wajib atas setiap muslim mencintai saudaranya sesama muslim sehingga hendaknya saling menasehati dan mendukung dalam kebaikan.
5. Merahasiakan nasihat
Dengan menasihati secara rahasia atau diam-diam, maka akan lebih terbuka, dekat, dan mengena sampai hati.
“Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri dan jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian karena nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk satu jenis pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya jika engkau menyelisihi dan menolak saranku maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti.” (Imam Asy-Syafii)
***
Tidak perlu menunggu sempurna untuk menasihati, begitu pun tidak perlu menunggu diri siap dulu untuk meminta nasihat, karena pada dasarnya manusia merupakan tempat salah dan tak luput dosa. Yang harus dilakukan adalah saling menasihati dan berusaha melakukan yang terbaik sembari meningkatkan kualitas diri. Menjadi kewajiban kita sesama muslim untuk senantiasa mengingatkan dan memberikan nasihat dalam kebenaran dan kesabaran. Mari tunjukkan cinta terhadap sesama dengan saling menasihati karena kebaikan dan ketakwaan 🙂
Referensi:
- https://rumaysho.com/3648-nasehat-adalah-cinta.html
- https://muslim.or.id/8945-nasehat-untuk-sesama-kaum-muslimin.html
- https://muslimah.or.id/4028-indahnya-saling-menasihati-diantara-kaum-muslimin.html
Penulis: Hamid Faqih Umam – FKUI 2014