“… Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
Q.S. At-Tawbah (9):108
Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan jasmani kepada setiap pemeluknya. Tidak sedikit dalil-dalil tentang menjaga kebersihan tubuh yang terdapat pada Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Salah satunya terdapat pada surah Al-Maidah ayat 6 yang menjelaskan perintah untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan shalat. Selain itu, pada akhir ayat ke 108 surat At-Tawbah juga disebutkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang bersih (al-mutthohirin). Dalil-dalil tersebut cukup menjelaskan bagaimana keutamaan menjaga kebersihan jasmani di dalam Islam.
Lebih jauh lagi, Islam juga menjelaskan secara detail mengenai kebersihan organ kelamin manusia, yaitu dengan ber-istinja’. Pada hadits shahih dari Anas Radhiyallahu ‘anhu dia berkata “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempat buang hajat lalu saya dan seorang pemuda sebaya saya membawakan satu bejana dari air dan satu tombak kecil lalu beliau beristinja (bersuci) dengan air itu”.
Istinja’ menurut kitab Fiqh adalah membersihkan apa saja yang telah keluar dari suatu jalan, qubul atau dubur, dengan menggunakan air atau batu atau yang sejenisnya yang bersih dan suci. Mayoritas ulama sepakat bahwa istinja’ hukumnya adalah wajib sebab segala yang keluar dari alat kelamin maupun anus adalah najis, selain mani. Ber-istinja’ dapat dilakukan dengan air atau batu (bisa digantikan dengan tisu atau bahan kesat lainnya) atau keduanya.
Islam sejak dari berabad-abad yang lalu telah menekankan pentingnya kebersihan organ kelamin bagi manusia. Hadits shahih riwayat Daraquthni: Rasulullah SAW bersabda: “Berlindunglah kalian dari air kencing (yang tidak sempurna disucikan) karena kebanyakan azab kubur adalah daripadanya.” Lantas bagaimanakah dengan temuan ilmiah dan ilmu pengetahuan di masa kini?
***
Apa yang dituliskan dalam al-Qur’an dan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW beberapa abad yang silam ini ternyata sejalan dengan temuan ilmu pengetahuan yang ditemukan para ahli dan ilmuan masa kini. Ilmu pengetahuan telah sepakat bahwa kebersihan organ genital merupakan salah satu komponen kesehatan mayor manusia. Tidak terjaganya kebersihan organ kelamin manusia menimbulkan banyak kerugian biologis seperti terjadinya infeksi, penyakit kelamin dan juga mengganggu kesehatan dan kemampuan reproduksi seseorang. Berikut adalah beberapa bukti temuan ilmiah akan hal tersebut.
1. Sebuah riset di Turki mengenai pengaruh praktik kebersihan organ kelamin dengan infeksi genital mendapatkan kesimpulan bahwa memang terdapat hubungan yang signifikan di mana frekuensi terjadinya infeksi genital adalah lebih tinggi pada subjek dengan kebiasaan tidak benar dalam mencuci organ genitalnya.[1]
2. Sebuah penelitian di salah satu Rumah Sakit di Arab Saudi pada tahun 2014 mendapatkan kesimpulan bahwa kebiasaan tidak menjaga kebersihan organ kelamin diri sendiri ataupun pasangan menjadi penyebab kuat seseorang terkena Infeksi Saluran Kemih (Urinary Tract Infection).[2]
3. Penelitian lain di Turki yang memperoleh kesimpulan bahwa wanita yang memperhatikan kebersihan pribadi dan organ genitalnya lebih sedikit memiliki keluhan infeksi kelamin dibandingkan dengan wanita yang tidak memperhatikan kebersihan.[3]
4. Penelitian terhadap 200 orang wanita pada tahun 2015 menghasilkan kesimpulan bahwa kebiasaan mencuci organ kelamin yang salah menjadi faktor yang meningkatkan risiko seorang wanita terkena infeksi pada vagina yang artinya juga mengganggu kesehatan reproduksinya.[4]
***
Masya Allah, ternyata temuan ilmu pengetahuan medis yang baru-baru ini ditemukan oleh hasil riset manusia ternyata telah terpatri dalam al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW sejak berabad-abad yang lalu. Marilah kita menjalankan perintah-Nya untuk terus menjaga kebersihan jasmani dengan salah satunya menjaga kebersihan organ genital kita.
Wallahu A’lam Bishawab
Penulis : Ericko Ongko Joyo-FKUI 2015
Daftar Pustaka
1. Sevil S, Kevser O, Aleattin U, Dilek A, Tijen N. An evaluation of the relationship between genital practices, genital infection. Gynecol obstet. 2013. 3(6)
2. Badran YA. Kashef TA. Abdelaziz AS. Ali MM. Impact of genital hygiene and sexual activity on urinary tract infection during pregnancy. Urol ann. 2015. 7(4):478-81
3. Assoc AE, Onoglu N, Babaoglu AB, Ozer C, Gungor G. Some hygiene behaviours and genital infection complaints among 15-49 women in a suburban area of istanbul. Nobel med. 2011. 7(2):96-100
4. Hamed AG. The impact of genital hygiene practices on the occurence of vaginal infection and the development of a nursing fact sheet as prevention massage for vulnerable women. J nursing health sciene. 2015. 4(6):55-64
[fruitful_sep]
Jakarta Islamic Medical Update
An Action for a Better Generation
[icon name=”clock-o” class=”” unprefixed_class=””] 26 November 2016
[icon name=”building-o” class=”” unprefixed_class=””] Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK UI), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok