Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Sahabat, hampir setiap dari kita pasti pernah melakukan perjalanan. Karena sebagai makhluk yang dinamis, adalah keharusan bagi kita untuk senantiasa bergerak. Namun, bagaimana caranya agar perjalanan yang kita lakukan menjadi penuh makna?
—————————————————————
Mulailah berjalan dengan niat yang baik, hanya untuk keridhaan-Nya. Berangkatlah dengan tujuan yang benar, dalam rangka ibadah kepada-Nya. Dengan niat yang baik dan tujuan yang benar, perjalanan kita akan bernilai ibadah dalam pandangan-Nya.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Mulailah perjalanan dengan doa, memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wataala. Berdoalah, baik pada saat kita keluar dari rumah kita ataupun pada saat menaiki kendaraan yang kita tumpangi.
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ ,
“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah,”
Berjalanlah dan perhatikanlah karya-Nya yang agung di sekitar kita. Resapi tanda-tanda kebesaran-Nya yang bertebar di jagat raya, agar senantiasa kita sadar dan yakin bahwa Ia-lah Sang Maha Besar dan kita bukanlah siapa-siapa kecuali hanya makhluk yang lemah.
Sambunglah silaturahmi dengan sebanyak-banyaknya orang yang kita temui dalam perjalanan kita. Berkenalanlah dan dengarlah cerita mereka. Dengan demikian, kita akan sadar mengapa manusia diciptakan bersuku suku dan berbangsa bangsa.
(يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ( ١٣
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al Hujurat: 13)
Dalam setiap perjalanan, kita akan menemukan berbagai pelajaran, baik yang ditinggalkan oleh kaum kaum yang terdahulu ataupun melalui berbagai kejadian yang kita temui dalam perjalanan tersebut. Mari kita resapi segala pelajaran yang kita dapati dan amalkanlah dalam kehidupan kita sehari hari.
(قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ (١٣٧
“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. Ali Imran: 137)
Terakhir, tutuplah perjalanan kita dengan rasa syukur dan doa, atas perlindungan yang telah Allah berikan kepada kita serta segala pengalaman dan pelajaran yang kita dapatkan dalam perjalanan ini. Mari berharap agar kita diberi kesempatan untuk berperjalanan dan mengambil pelajaran lagi kedepannya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Oleh:
Muhammad Prasetio Wardoyo – Mahasiswa FKUI 2015